Cari Data

Selasa, 12 Januari 2010

Soal - Soal UAS SMK

Bebas Download

JURUSAN : OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA


Kelas X Semester 1

Atministrasi ( Tata Niaga )

Ekonomi ( Tata Niaga )

IPA ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )


Kimia ( OTOMOTIF )

Mesin Pendingin ( OTOMOTIF )

Bahasa Indonesia ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Gambar Teknik ( OTOMOTIF )

Kewirausahaan ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Seni Budaya ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Matematika ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Perakitan Komputer ( MULTIMEDIA )

Dasar-dasar Multimedia ( MULTIMEDIA )

Multimedia ( MULTIMEDIA )



Kelas X Semester 2

Atministrasi ( Tata Niaga )

Ekonomi ( Tata Niaga )

IPA ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Kimia ( OTOMOTIF )

Mesin Pendingin ( OTOMOTIF )

Bahasa Indonesia ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Gambar Teknik ( OTOMOTIF )

Kewirausahaan ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Seni Budaya ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Matematika ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Perakitan Komputer ( MULTIMEDIA )

Dasar-dasar Multimedia ( MULTIMEDIA )

Multimedia ( MULTIMEDIA )


PKN ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Otomotif ( OTOMOTIF )

PDTM ( OTOMOTIF )


Kelas XI Semester 1

Atministrasi ( Tata Niaga )

Ekonomi ( Tata Niaga )

IPA ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Kimia ( OTOMOTIF )

Mesin Pendingin ( OTOMOTIF )

Bahasa Indonesia ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Gambar Teknik ( OTOMOTIF )

Kewirausahaan ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Seni Budaya ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Matematika ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Perakitan Komputer ( MULTIMEDIA )

Dasar-dasar Multimedia ( MULTIMEDIA )

Multimedia ( MULTIMEDIA )

PKN ( OTOMOTIF, MULTIMEDIA, TATA NIAGA )

Otomotif ( OTOMOTIF )

PDTM ( OTOMOTIF )

Hemangioma, Tanda Lahir atau 'Toh'

Hemangioma, Tanda Lahir atau 'Toh'

Hemangioma. Membacanya saja hampir membuat lidah 'terpelintir'. Padahal, dalam bahasa awam, bulatan 'berwarna' yang menempel di bagian tubuh si kecil ini kerap disebut 'toh' atau tanda lahir, atau birthmark.

Meski tanda lahir ini paling sering ditemukan pada bayi yang baru lahir, namun tak urung terbawa hingga si kecil dewasa. Repotnya kalau tanda lahir ini muncul di bagian tubuh yang terlihat. Menurut situs birthmark.org, rasio tanda lahir muncul di bagian wajah dan leher dengan bagian tubuh lainnya adalah 83 : 17.


Faktor Penyebab

Hemangioma, selain disebabkan karena kelainan pembentukan pembuluh darah (pembulu darah melebar) juga disebabkan karena faktor tertentu yang terjadi dalam proses kelahiran, misalnya trauma saat lahir. Tanda lahir tidak berkaitan dengan penyakit kulit dan tidak menular. Jadi, orang tua tak perlu cemas.

Menurut data medis, 30% tanda lahir sudah tampak sejak saat bayi lahir. Sedangkan yang 70%-nya baru muncul satu hingga empat minggu setelah bayi lahir. Gejala ini lima kali lebih banyak dialami anak perempuan daripada lelaki. Tanda lahir ini juga lebih banyak muncul pada ras kaukasia, dan bayi yang lahir dengan berat kurang atau BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).

Berbahayakah?

Dalam beberapa kasus, tanda lahir dapat menimbulkan gangguan berat. Namun ini sangat jarang terjadi. Tanda lahir dianggap berbahaya jika munculnya di bagian tubuh yang vital. Misalnya, menutupi sebagian mata atau mulut, sehingga mengganggu penglihatan dan proses makan. Atau jika tanda lahir muncul di berbagai organ dalam tubuh. Seperti hati, usus, organ pernapasan, bahkan otak. Maka dapat ditebak, gangguan yang diakibatkannya, yaitu mulusnya proses kerja organ-organ tersebut.

Jenis Hemangioma

Tanda lahir dapat muncul dalam berbagai bentuk, warna dan tekstur, dan biasanya dikategorikan sebagai berikut:

Hemangioma Stroberi
Terlihat pada saat lahir atau sepertinya muncul tiba-tiba selama minggu pertama pascalahir. Ciri-ciri hemangioma stoberi berukuran sekecil titik atau sebesar alas gelas, lunak dan menonjol serta berwarna seperti buah stroberi. Tanda lahir ini sangat umum sehingga kemungkinan 1 dari 10 bayi memilikinya. Biasanya tanda lahir ini akan membesar untuk sementara akan membesar, tapi akhirnya memudar menjadi keabu-abuan dan hampir selalu akan hilang sama sekali saat si kecil berusia antara 5-10 tahun.

Hemangioma Cavernos
Diperkirakan hanya 1 atau 2 dari 100 bayi yang memilikinya. Ini artinya tanda lahir ini lebih jarang dari hemangioma stoberi. Ciri-ciri tanda lahir ini berupa benjolan berwarna kebiruan atau merah kebiruan, dengan pinggiran yang kurang nyata. Awalnya tampak seperti rata, tak menonjol. Kemudia ia akan tumbuh cepat selama 6 bulan pertama, lalu melambat pada 6 bulan berikutnya. Pada bulan ke-12 sampai ke-18, mulai mengerut. 50% dari tanda lahir ini akan menghilang di usia 5 tahun, 70% pada usia 7 tahun, 90% pada usia 9 tahun, dan 95%ketika anak usia 10 atau 12 tahun. Tanda lahir ini akan menghilang tanpa meninggalkan bekas atau meninggalkan jaringan parut atau jaringan sisa.

Mongolian Spots
Terlihat seperti bercak rata berwarna biru, biru hitam, atau abu-abu dengan batas tegas, bisa berukuran sangat besar dan sangat mirip dengan tanda lebam. Umumnya terdapat pada sisi punggung bawah, juga paha belakang, kaki, punggung atas dan bahu. Biasanya dimiliki pada 9 dari 10 anak berkulit hitam, keturunan Mediterania dan keturunan Indian dan sangat jarang terjadi pada bayi berambut pirang dan bermata biru. Biasanya muncul setelah lahir dan akan permanen hingga si kecil menjadi dewasa.

Nevi Kongenital yang Berpigmen
Jenis tanda lahir ini muncul seperti tahi lalat berwarna coklat muda atau kehitaman dan berambut. Jika tumbuh membesar berpotensi untuk menjadi ganas (kanker). Biasanya tahi lalat yang besar atau tahi lalat yang kecil tapi mencurigakan, dianjurkan untuk dibuang bila pembuangannya dapat dilakukan dengan mudah. Bila tak dibuang, agar terus dipantau oleh dokter yang ahli dalam perawatan ini.

Bintik Berwarna seperti Kopi Susu atau Bercak café au lait
Noda-noda mendatar pada kulit, yang warnanya dapat bervariasi dari warna coklat seperti kopi dengan banyak susu sampai coklat seperti kopi dengan sedikit susu, dapat muncul di mana-mana. Tanda ini sering sekali terjadi, bisa tampak pada saat lahir atau muncul beberapa tahun pertama setelah lahir, dan permanen. Dianggap berbahaya jika si kecil Anda memilikinya lebih dari enam titik atau lebih.

Pewarnaan Anggur Pot atau Nevus Flammeus
Tanda lahir ini bisa tumbuh di mana saja pada tubuh. Berwarna merah keunguan dan biasanya tampak seperti lesi (bercak) berwarna merah muda atau ungu kemerahan yang datar atau sedikit menonjol. Tanda lahir ini biasanya langsung terlihat saat si kecil baru dilahirkan dan akan berubah warna, tapi tak memudar sesuai dengan berjalannya waktu dan dapat dianggap permanen. Dianggap berbahaya jika tumbuhnya di sekitar wajah karena bisa berhubungan dengan kelainan di tempat lain seperti pertumbuhan pembuluh darah otak.

Pengobatannya
Dari sebagian jenis-jenis tanda lahir yang disebutkan diatas, memang tak semuanya berpotensi menjadi ganas dan secara umum tidak membahayakan. Namun, alangkah lebih bijaksana bila Anda segera berkonsultasi pada dokter apabila sampai terjadi kelainan pada si kecil, misalnya terjadi gatal atau pembesaran. Ada beberapa pilihan pengobatannya, misalnya melalui tindakan pembedahan atau dibuang menggunakan pulsed dye laser. Mana yang akan Anda pilih, diskusikanlah dengan dokter.


Mimisan Pada Anak

Mimisan, darah yang keluar dari hidung, cenderung sering terjadi pada anak-anak. Gejala ini tergolong tidak serius, dan biasanya berhenti dengan mudah.

Namun jika tidak berhenti lebih dari 30 menit, sebaiknya segera menghubungi dokter.


Penyebab

Pada anak-anak, mimisan disebabkan oleh iritasi pangkal hidung akibat mengeluarkan lendir terlalu keras.

Darah yang keluar berasal dari pembuluh darah kecil pada dinding dalam rongga hidung, yang pecah akibat usaha mengeluarkan lendir.


Gejala

Mimisan pada anak seringkali terjadi tanpa gejala. Namun beberapa saat menjelang mimisan terjadi anak terlihat sering berusaha menghembuskan udara dari hidung untuk mengeluarkan lendir.


Cara mengatasi

Saat anak mengalami mimisan, lakukan beberapa langkah berikut ini;

  1. Duduk sambil memanngku anak
  2. Tarik kepalanya agar tegak, dan tutup lubang hidungnya dengan tisyu. Lakukan selama 10 menit.
  3. Jangan menarik kepala anak ke belakang, karena aliran darah dari rongga hidung dapat berbalik ke tenggorokan, dan anak dapat menelannya.
  4. Ingatkan anak untuk tidak menghembuskan udara dari hidungnya selama 3 jam setelah mimisan berhenti.
  5. Jika perdarahan tidak berhenti selama 30 menit, segera bawa anak ke dokter.

Imunisasi Anak & Reaksi yang Ditimbulkan

Imunisasi Anak & Reaksi yang Ditimbulkan

Imunisasi, tak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tapi juga ampuh untuk mencegah dan menangkal timbulnya penyakit serta kematian pada anak-anak. Lalu mengapa kadangkala orangtua kerap mengabaikan tindakan penting tersebut? Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?

Sesuai dengan yang diprogramkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO (Badan Kesehatan Dunia), Pemerintah Indonesia menetapkan ada 12 imunisasi yang harus diberikan kepada anak-anak. 5 Diantaranya merupakan imunisasi yang wajib diberikan sebab fungsinya adalah untuk mencegah anak dari serangan penyakit. Sedangkan 7 jenis imunisasi lainnya merupakan imunisasi yang dianjurkan sebab hanya berfungsi untuk menambah daya tahan tubuh anak terhadap beberapa jenis penyakit.

IMUNISASI WAJIB

Imunisasi yang wajib diberikan pada balita di bawah 12 bulan adalah BCG, hepatitis B, polio, DPT dan campak. Berfungsi untuk menangkis penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan kematian serta kecacatan. Seperti TBC, Hepatitis dan Polio. Sedangkan reaksi masing-masing imunisasi juga berbeda-beda pada setiap anak, tergantung pada penyimpanan vaksin dan sensitivitas tubuh tiap anak.

BCG
Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan, vaksin ini mengandung bakteri bacillus calmette-guerrin hidup yang dilemahkan sebanyak 50.000-1.000.000 partikel/dosis. Biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh imunisasi ini adalah setelah 4-6 minggu di tempat bekas suntikan akan timbul bisul kecil yang akan pecah. Namun jangan kautir, sebab hal ini merupakan reaksi yang normal. Namun jika bisulnya dan timbul kelenjar pada ketiak atau lipatan paha, sebaiknya anak segera dibawa kembali ke dokter. Sementara waktu untuk mengatasi pembengkakan, kompres bekas suntikan dengan cairan antiseptik.

Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penyakit yang disebabkan virus hepatitis B yang berakibat pada hati. Penyakit itu menular melalui darah atau cairan tubuh yang lain dari orang yang terinfeksi. Vaksin ini diberikan 3 kali hingga usia 3-6 bulan.

Polio
Imunisasi polio memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Penyakit ini disebabkan virus, menyebar melalui tinja/kotoran orang yang terinfeksi. Anak yang terkena polio dapat menjadi lumpuh layuh. Vaksin polio ada dua jenis, yakni vaccine polio inactivated (IPV) dan vaccine polio oral (OPV). Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir, 2,4,6,18 bulan dan 5 tahun.

Campak
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan dan vaksin kedua 6 tahun. Reaksi imunisasi Campak biasanya timbul seminggu kemudian berupa demam, diare, atau keluar bintik-bintik merah di kulit. Namun efek ini tergolong ringan sekali sehingga tak perlu ada yang dikhawatirkan sebab biasanya akan sembuh sendiri.

DTP
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri disebabkan bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Penyakit ini mudah menular melalui batuk atau bersin. Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang. Vasin ini diberikan 5 kali pada usia 2,4,6,18 bulan dan 5 tahun.

Reaksi lokal yang mungkin timbul oleh imunisasi ini adalah rasa nyeri, merah dan bengkak selama satu-dua hari di bekas suntikan. Untuk mengatasinya beri kompres hangat. Umumnya pasca imunisasi ini anak agak demam dan rewel. Berikan si kecil obat penurun panas dan banyak minum terutama ASI. Namun kini sudah ada vaksin DPT yang tidak menimbulkan reaksi apapun, baik lokal maupun umum, yakni vaksin DtaP (diphtheria, tetanus, acellullar pertussis), sayangnya harga untuk imunisasi ini masih tergolong mahal. Biasanya dokter akan memberikan pilihan, jadi tegantung pada orangtua mau memilih yang mana.


IMUNISASI YANG DIANJURKAN

Vaksin-vaksin tersebut adalah Hib, Pneumokokus (PCV), Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, dan Varisela.

Hib
Imunisasi Hib membantu mencegah infeksi oleh haemophilus influenza tipe b yang disebabkan oleh bakteri. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru) dan infeksi tenggorokan. Vaksin ini diberikan 4 kali pada usia 2,4,6 dan 15-18 bulan.

Pneumokokus (PCV)
Imunisasi ini untuk mencegah penyakit paru-paru dan radang otak. Imunisasi ini juga melindungi anak terhadap bakteri yang sering menyebabkan infeksi telinga dan radang tenggorokan. Bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti meningitis dan radang paru.

Vaksin Influenza
Dapat diberikan setahun sekali sejak umur 6 bulan. Vaksin ini dapat terus diberikan hingga dewasa.

MMR
MMR merupakan pengulangan vaksin campak, ditambah dengan Gondongan dan Rubela (Campak Jerman). Diberikan saat anak usia 15 bulan dan diulang saat anak berusia 6 tahun. Reaksi dari vaksin ini biasanya baru muncul tiga minggu setelah diberikan, berupa bengkak di kelenjar belakang telinga. Untuk mengatasinya, berikan anak obat penghilang nyeri. Patut diperhatikan, jangan langsung membawa pulang anak setelah ia diimunisasi MMR. Tunggulah hingga 15 menit, sehingga jika timbul suatu reaksi bisa langsung ditangani.

Imunisasi varisella
Berfungsi memberikan perlindungan terhadap cacar air. Cacar air ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan, komplikasinya infeksi kulit dan bisa infeksi di otak. Vaksin ini diberikan pada anak usia 1-13 tahun 1 kali dan lebih dari 13 tahun 2 kali.

Tifoid
Imunisasi untuk mencegah Typus. Imunisasi ini dapat diulang setiap 3 tahun.

Hepatitis A
Imunisasi inidapat diberikan pada anak usia di atas 2 tahun.

SYARAT PEMBERIAN IMUNISASI

Paling utama adalah anak yang akan mendapat imunisasi harus dalam kondisi sehat. Sebab pada prinsipnya imunisasi itu merupakan pemberian virus dengan memasukkan virus, bakteri, atau bagian dari bakteri ke dalam tubuh, dan kemudian menimbulkan antibodi (kekebalan). Nah, untuk membentuk kekebalan yang tinggi, anak harus dalam kondisi fit. Jika anak dalam kondisi sakit maka kekebalan yang terbentuk tidak bagus.

Imunisasi tidak boleh diberikan hanya pada kondisi tertentu misalkan anak mengalami kelainan atau penurunan daya tahan tubuh misalkan gizi buruk atau penyakit HIV/AIDS atau dalam penggunaan obat obatan steroid, anak diketahui mengalami reaksi alergi berat terhadap imunisasi tertentu atau komponen imunisasi tertentu.

VAKSIN KOMBINASI

Biasanya diberikan pada anak yang orangtuanya lupa pada jadwal vaksinasi anaknya. Jadi, para orangtua tak perlu takut jika sempat terlewat jadwal imunisiasi buah hari sebab tak ada itu istilah hangus untuk imunisasi. Orangtua pun tak perlu harus mengulang imunisasi dari awal sebab sel-sel memori dalam tubuh mampu mengingat dan akan merangsang kekebalan bila diberikan imunisasi berikutnya.

Waspadai Kanker Pada Anak-Anak

Waspadai Kanker Pada Anak-Anak

Waspadalah, kanker ternyata tak hanya menyerang orang dewasa tapi juga anak balita. Menurut Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization, jumlahnya mencapai 2-4 persen dari seluruh kejadian penyakit pada manusia. Disebutkan juga bahwa 10% kematian pada anak disebabkan oleh kanker.

Jenis kanker yang sering terjadi pada anak-anak biasanya menyerang organ atau alat tubuh di dalam, seperti sumsum tulang, kelenjar getah bening, otak, mata, ginjal, sel otot dan lain-lain. Nanum dari keselurhan kanker yang menyerang anak, luekemia (kanker darah) adalah kanker yang paling banyak diderita pada anak, yaitu 25-30 persen

Penyebab

Kanker dapat menyerang hampir setiap organ tubuh anak tanpa memandang etnis dan ras. Sayangnya, hingga kini penyebab kanker pada anak belum diketahui secara pasti. Namun ada dugaan bahwa kaknker pada anak berkaitan dengan radiasi sinar radioaktif dan bahan-bahan kimia seperti zat pengawet pada makanan. Ada juga beberapa ahli yang menduga karena faktor genetik salah satu orangtuanya ada yang menderita kanker) serta infeksi virus.

Walau penyebabnya masih sulit ditebak, penyembuhan kanker bisa dengan mudah dilakukan asal keberadaannya segera diketahui serta ditangani sejak dini sampai tuntas.

Jenis kanker

Sayangnya pada banyak kasus kanker anak sulit dideteksi sejak dini karena anak tidak bisa bercerita mengenai apa yang dirasakannya. Untuk itu, dianjurkan pada orang tua untuk mendeteksi dini dan mewaspadai gejala kanker pada anak:

  1. Leukemia atau (kanker darah). Kanker yang paling banyak dijumpai pada anak-anak. Ada harapan sembuh jika diterapkan pengobatan yang benar dan tepat.
    Gejala: Anak akan terlihat pucat, mengalami demam, dan perdarahan tanpa sebab yang jelas, nyeri pada tulang dan perut yang teraba keras atau membengkak. Terkadang ditemukan benjolan di kulit, pembengkakan gusi atau kelumpuhan otot wajah atau tungkai.

  1. Tumor Otak. Menyerang struktur susunan saraf pusat yang terletak di dalam rongga tengkorak. Tumor ini mengganggu fungsi syaraf otak anak.
    Gejala: Waspadai jika si kecil sering mengeluh sakit kepala yang disertai dengan mual dan muntah. Daya penglihatan anak juga mulai berkurang, mengalami penurunan kesadaran dan perubahan perilaku. Pada bayi biasanya ubun-ubun besar menonjol. Hal lain yang patut dicurigai adalah bila terdapat gangguan bicara dan keseimbangan tubuh, anggota gerak melemah dan sering kejang.

  2. Retinoblastoma atau kanker mata. Ini adalah penyebab kematian pada anak-anak yang cukup tinggi. Pengobatan serta penanganan yang tepat dapat menyembuhkan kanker ini meskipun terkadang harus mengorbankan sebelah mata si kecil.
    Gejala: Bercak putih di bagian tengah mata yang seolah bersinar bila kena cahaya seperti mata kucing. Penglihatan terganggu, mata menjadi juling, dan bola mata menonjol keluar.

Pertolongan Pertama Anak Demam

Pertolongan Pertama Anak Demam

Orangtua mana yang tidak panik ketika si kecilnya tiba-tiba terserang demam? Dikompres, diberi obat penurun panas atau langsung dibawa ke dokter saja? Duh, bingungnya...

Jangan panik berlebihan, patut Anda ketahui bahwa pada usia 0 - 12 daya tahan tubuh anak memang masih rendah sehingga rentan sekali terkena infeksi penyebab demam. Tingginya suhu tubuh juga tak dapat dijadikan indikasi bahwa penyakit yang diderita si kecil semakin parah. Sebab, pada saat itu tubuhnya sedang berusaha melakukan perlawanan terhadap penyakit akibat infeksi. Itulah mengapa, demam dapat reda dengan sendirinya dalam 1-2 hari dan tak selalu butuh pengobatan.


Apakah demam itu?

Demam adalah naiknya suhu tubuh dari suhu normal yaitu 36 - 37,5 derajat celcius. Demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh si kecil terhadap serangan bakteri dan virus. Sebenarnya tubuh dapat melawan sendiri infeksinya jika suhunya naik. Itulah sebabnya, orangtua tak perlu panik jika si kecil mengalami demam dan perilaku bayi atau batita tidak menunujukkan perubahan. Ia tetap aktif bermain, mau minum dan makan. Maka jangan panik dan Anda pun juga tak perlu memberinya obat penurun panas. Biarkan saja tubuhnya bekerja secara alami.

Kok suhu tubuhnya naik turun?

Obat pereda demam hanya menurunkan suhu tubuh untuk sementara waktu dan tidak untuk mematikan bibit penyakit yang menyebabkan infeksi. Kondisi ini biasanya berlangsung hingga tujuh hari. Jadi jangan heran kalau suhu si bayi naik lagi dan turun lagi. Hal ini karena infeksinya belum benar-benar sembuh. Pemberian antibiotik untuk memerangi infeksi yang diberikan dokter biasanya dapat membuat suhu tubuh kembali normal dalam 48 jam.

Kapan harus waspada?
  • Jika suhu tubuh si kecil secara mendadak meningkat menjadi 38 derajat celcius atau lebih dan meningkat terus dalam beberapa jam. Dikhawatirkan infeksi yang terjadi tergolong berat dan tubuh tak dapat mengatasinya tanpa bantuan obat-obatan.

  • Bila suhu tubuh bayi berusia 3 - 6 bulan mencapai 38,3 derajat celcius

  • Dalam dua hari si kecil masih demam, padahal sudah pertolongan pertama sudah diberikan.

  • Si kecil gelisah, tidak dapat tidur, lesu, lemas, tidak mau makan dan minum, muntah dan atau diare. Wajah pucat atau sebaliknya kemerahan, rewel dan sulit ditenangkan, muncul batuk dan terasa telinga sakit.

  • Ada bintik kemerahan yang tidak berubah warna jika dipencet atau bercak berwarna keunguan pada kulitnya.

  • Bayi tampak kesulitan bernapas (napasnya berat atau bernapas terlalu cepat) padahal Anda sudah mengeluarkan ingusnya. Mungkin saja si bayi menderita asma atau pneumonia.

  • Bayi mengalami kejang atau mengalami steup.

Pertolongan pertama

  1. Pakaikan baju yang tipis, nyaman, dan menyerap keringat. Hindari baju tebal, baju hangat, atau selimut tebal.

  2. Berikan ASi atau minum susu botol yang lebih sering. Jika usianya sudah balita, bisa ditambah air putih, kaldu ayam, kuah sayur, atau jus buah. Hal ini untuk mencegah terjadinya dehidrasi ringan akibat suhu tubuh yang meningkat.

  3. Tempatkan si kecilpada ruangan yang memilki sirkulasi udara yang baik.Jika si kecil 'sumeng' atau suhu di atas normal tapi belum demam (37,5 hingga 38 derajat celcius) maka jangan dulu diberikan obat penurun panas. Cukup dengan membuatnya nyaman dalam ruangan bersuhu normal dengan pakaian biasa (jangan diselimuti) dan minum yang banyak. Umumnya, temperatur manusia meningkat pada sore hari menjelang malam dan turun setelah tengah malam menuju subuh.

  4. Jika si kecil tampakmulai tidak nyaman berikan kompres hangat yang dapat menurunkan suhu tubuh dalam waktu 30-45 menit. Caranya, lepaskan seluruh pakaian bayi, kemudian lap sekujur tubuhnya dengan menggunakan handuk yang telah dibasahi air hangat, lalu keringkan. Ulangi beberapa kali hingga suhu tubuhnya turun. Kalau perlu, mandikan bayi dengan air hangat. Jangan pernah gunakan alkohol karena dapat terserap menuju pembuluh darah melalui kulitnya dan merusak jaringan saraf. Jangan pula gunakan air dingin/es karena akan membuat bayi tidak nyaman.

  1. Dekap si kecil atau gunakan metode gendong kangguru. Cara menggendong ini terbukti manjur untuk menurunkan suhu tinggi pada bayi/ anak karena memanfaatkan sistem pengaturan suhu tubuh ibu. Sayangnya cara ini hanya cocok untuk demam akibat sakit ringan. Syaratnya, ada kontak kulit antara bayi dengan yang menggendong. Telanjangkan bayi dan dekaplah di dada di dalam baju Anda yang longgar.

  1. Jika suhu sudah di atas 38 derajat celcius, berikan obat penurun panas dalam bentuk drops (dengan pipet takar untuk bayi). Baca aturan pemberiannya dengan baik, jika ragu hubungi dokter lewat telepon untuk memastikannya. Untuk demam anak, ada 2 kelompok obat yang disarankan yakni ibuprofen dan asetaminofen/ parasetamol. Bila suhu tubuh masih tinggi, obat asetaminofen/ parasetamol, pemberiannya dapat diulang setiap 4 jam sekali. Sedangkan untuk ibuprofen pemberiannya dapat 6 jam sekali. Namun untuk amannya, lakukan pengulangan untuk kedua jenis obat tersebut setelah 6 jam. Ingat! Jenis obat yang mengandung asetosal (seperti aspirin, aspilet) dan kelompok metamisol tidak dianjurkan untuk bayi atau anak-anak di bawah 16 tahun. Dan jangan memberi anak dua jenis obat sekaligus (asetaminofen dan ibuprofen).

  2. Ukur suhu bila perlu setiap 3 jam sekali. Atau agar lebih akurat ukur suhu tubuuhnya setiap satu jam sekali. Catat dan berikan kepada dokter saat melakukan konsultasi. Pola suhu tubuh dapat membantu mengetahui kemungkinan penyakit yang diderita si kecil.

Tapi ingat, insting ibu sangatlah kuat. Gunakan insting ini untuk menentukan kapan sebaiknya bayi yang demam dibawa ke dokter. Jadi kalau Anda memang khawatir, berapa pun suhu tubuh si kecil, hubungi atau datangi saja dokternya. Sebab, temperatur bukan satu-satunya indikasi apakah penyebab demam itu penyakit serius atau bukan.

Bayi Lebih Sehat Dengan Pijatan


Bayi Lebih Sehat Dengan Pijatan


Pijatan pada bayi, ternyata tak hanya dilakukan pada saat ia rewel atau pascajatuh saja. Menurut Dr. Tiffany Fiel pendiri The Touch Research Institute, Florida-USA, pijatan yang diberikan pada si kecil setiap hari selama 20 menit selama sebulan ternyata tak hanya dapat membuatnya lebih relaks, tapi juga dapat membantu menstimulasi saraf otaknya.

Apakah pijat bayi itu?

Biasa juga disebut dengan stimulus touch. Sejak dilahirkan, bayi memiliki tiga kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang tua, yaitu; kebutuhan fisik-biologis yang berguna untuk pertumbuhan otak, sistem sensorik serta motoriknya. Kebutuhan emosi kasih sayang untuk kecerdasan emosi, inter dan intrapersonalnya. Serta kebutuhan stimulasi untuk merangsang semua kerja sistem sensorik dan motoriknya.

Manfaat utama
  1. Mengembangkan komunikasi
    Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang Anda miiki dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggambungkan aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum dan ekspresi wajah yang lain.

  2. Mengurangi stres dan tekanan
    Pijatan dapat menenangkan dan menurunkan produksi hormon adrenalin yang selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Umumnya daya tahan tubuh bayi meningkatkan 30% setelah dipijat 2 kali selama 15 menit.

  3. Mengurangi gangguan sakit
    Memijat juga dapat membantu bayi mengusir gejala kembung, kolik serta membantunya tidur lebih nyenyak. Tak hanya itu, pijatan juga memperlancar sirkulasi udara di perut sehingga membantu mengeluarkan gas yang terjebak di sana.

  4. Mengurangi nyeri
    Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitosin dan endorfin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau tekanan emosi.

Tanda-tanda si kecil stres


Bayi & Stres

Karena belum bisa berbicara maka bayi mengekspresikannya melalui tangisan. Sayangnya, tak semua ibu mengenali tanda-tanda stres pada bayinya.

Jika tak segera diatasi dikhawatirkan stres akan berdampak secara spikologis hingga si kecil Anda beranjak dewasa. Apa tanda-tanda bayi yang mengalami stres? Apa penyebab dan bagaimana mengatasinya?


Tanda-tanda si kecil stres
  • Jadi lebih rewel
    Sebagai ibu, Anda tentu memahami makna tangisan si kecil. Coba perhatikan, apakah frekuensi dan intensitas tangisan lebih sering dari biasanya? Jika biasanya selama tidur ia tidak pernah menangis kecuali ngompol atau haus, kini tiap malam ia menjadi rewel tanpa sebab. Bisa jadi si kecil Anda mengalami stres.

  • Tidur gelisah
    Perhatikan tidur si kecil, apakah tidurnya tenang atau terlihat gelisah. Selain gelisah, bisa jadi ia tiba-tiba terbangun dan menangis tapi bukan karena popoknya basah atau waktunya minum susu.

  • Berat badan turun
    Susah makan dan tidak mau minum susu. Kemudian secara bertahap berat badannya akan menurun.
  • Tampak murung dan tidak ceria
    Ketika diajak bermain dan berkomunikasi anak seolah enggan merespon dan seperti bersikap 'dingin'. Gayanyapun tidak ceria seperti biasa.
  • Tidak mau lepas/ ditinggal
    Biasanya si kecil tak bermasalah jika ibunya tak ada disisnya untuk beberaa saat. Tapi kini tiba-tiba ia selalu ingin berada di sisi Anda dan menangis jika Anda pergi sebentar dari sisinya.

Si Kecil Sering Muntah

Si Kecil Sering Muntah

Sebenarnya muntah itu tidak membahayakan kesehatan anak. Apalagi jika anak muntah karena tak mau makan, itu sih biasa.

Nah, yang tidak biasa dan patut diwaspadai adalah ketika anak terus-terusan muntah dan pola muntahnya pun 'nyemprot'.

Penyebab
  1. Anak menderita infeksi saluran cerna atau keracunan. Misalnya adanya infeksi kerongkongan, saluran napas, atau yang cukup jauh dari mulut yaitu di saluran kemih.

  2. Muntah akibat gangguan pada susunan saraf pusat (otak), misalnya adanya infeksi atau tumor di otak. Muntah 'nyemprot' adalah salah satu ciri khas penyakit ini. Anak yang terkena tumor otak tanpa muntah, karena tumornya belum berkembang. Tapi kalau tumor sudah berkembang, tekanan di dalam otak meningkat, akhirnya anak sering muntah.

  3. Gangguan psikis. Pusat muntah berada di otak. Nah, kabel-kabel sensor pusat ini menjulur meliputi jaringan saraf yang berada di berbagai bagian tubuh, seperti saluran cerna, tenggorok, jantung, empedu, dan sebagainya. Jadi, tak perlu heran jika timbul penolakan dari dalam diri si kecil makan muncul rasa mual, bahkan muntah. Itu karena semua berasal dari rangsangan susunan saraf simpatis

Waspadai bila
  1. Jika muntah terjadi terus menerus dan si kecil menolak untuk minum. Tubuh akan mengalami dehidrasi, sebab cairan lebih banyak yang dikeluarkan daripada yang masuk atau bahkan malah kurang.

  2. Cairan muntah normalnya berwarna kuning karena berasal dari cairan lambung. Jadi, waspadai bila muntahnya berwarna hijau, karena ini berarti ada sumbatan di dalam usus halusnya.

Tip untuk orangtua
  1. Jika muntah pada anak disebabkan karena psikis atau stres maka Anda tak perlu panik. Biarkan saja dan tenangkan anak dengan kata-kata. Kondisi ini biasanya kan berangsur menghilang sesuai dengan bertambahnya usia.

  2. Tak perlu cemas jika muntahan anak keluar lewat hidung. Hal ini justru lebih baik daripada cairan muntah terhirup dan masuk ke paru-baru, bisa-bisa malah jadi infeksi.

  3. Biarkan anak muntah sampai tuntas dan jangan ditahan-tahan.

  4. Beri minum sedikit demi sedikit, tapi sering agar tidak terjadi dehidrasi. Cairan yang diberikan bisa apa saja, dari oralit, teh manis, larutan gula, dan sebagainya.

  5. Bawa segera anak ke dokter bila muntahnya nyemprot serta jumlah cairan yang dimuntahkan lebih banyak daripada yang masuk ke dalam tubuh.

  6. Jangan memberikan anak obat antimuntah tanpa pengawasan dokter

Alergi Pada Anak

Waspadai Alergi Pada Anak

Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak ternyata juga rentan terhadap alergi. Jika anak menderita alergi, Anda justru harus lebih waspada dan jangan pernah menganggap enteng penyakit ini.

Alergi pada anak tidaklah sesederhana seperti yang Anda duga. Reaksi alergi dapat menyerang semua organ dan sistem tubuh anak, mulai paru, kulit, saluran kencing, jantung, bahkan susunan saraf pusat atau otak. Itu sebabnya jika tidak ditangani sejak dini, alergi dapat menganggu tumbuh kembang anak.

Apa sebetulnya alergi itu?

Alergi merupakan suatu reaksi kekebalan tubuh yang abnormal (berlebihan) karena disebabkan oleh zat-zat yang tidak berbahaya. Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya, pada orang normal tidak menimbulkan reaksi. Zat penyebab alergi ini disebut allergen.

Pencetus alergi

  1. Makanan. Umumnya, alergi pada bayi dan anak disebabkan oleh makanan. Sedang orang dewasa pengaruh makanan ini akan semakin berkurang.

  2. Lingkungan yang mengandung pertikel. Misalnya partikel debu karpet, filter AC, serbuk sari tanaman, debu bantal atau kasur.

  3. Bulu binatang, misalnya dari kucing, anjing, kelinci atau burung.

  4. Bahan kimia. Misalnya kontak dengan sabun, bahan kimia, logam atau wewangian ruangan yang disemprotkan.

Faktor risiko

Alergi dapat bersifat genetik. Bisa diturunkan oleh orangtua taua kakek neneknya. Bila ada salah satu dari kedua orangtua anak menderita alergi, maka risiko yang mungkin diturunkan pada anak sekitar 25 hingga 30 persen. Tapi bila kedua orangtua memiliki alergi, maka risiko alergi yang menurun pada anak akan semakin meningkat menjadi 60 hingga 70 persen.

Namun jangan kuatir, biasanya pada alergi makanan gejalanya akan semakin berkurang ketika usia anak semakin bertambah.

Gejala alergi

  1. Batuk, pilek, bersin, mimisan, hidung buntu, sesak (asma), sering menggerak-gerakkan/mengusap-usap hidung.

  2. Dada berdebar-debar, flushing (muka kemerahan), nyeri dada, pingsan, serta tekanan darah rendah.

  3. Sering cegukan, susah buang air besar, sering gumoh, BAB berwarna hitam atau hijau kadang disertai dengan darah.

  4. Nyeri perut, sering BAB lebih dari 3 kali sehar, perut kembung, mual muntah, sariawan, mulut berbau.

  5. Pada kulit sering timbul penebalan merah di pipi, daerah popok dan telinga, timbul kerak di kulit kepala, sering gatal, dermatitis, bengkak di bibir, lebam biru kehitaman, bekas hitam seperti digigit nyamuk, berkeringat berlebihan.

  6. Mata berair, mata gatal, sering belekan, bintil pada mata, kulit di bawah mata kehitaman.


Akibat yang ditimbulkan

  1. Gangguan fisik yang berujung pada gangguan tumbuh kembang anak. Diantaranya adalah keluhan sakit kepala berulang, mengalami gangguan tidur, keterlambatan bicara, serta gangguan perilaku seperti emosi berlebihan dan tidak stanil, agresif, overaktif, gangguan belajar, gangguan konsentrasi, gangguan koordinasi pada organ tubuh.

  2. Mengalami malnutrisi (kurang gizi) sehingga berpengaruh pada berat badan serta tinggi anak.

  3. Pada bayi dibawah usia 3 tahun, alergi dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Sehingga anak akan lebih sering rewel, terus-terusan menangis, kolik di malam hari, berak darah hingga sering mengalami diare.

Pengobatan

Secara teoritis, alergi tidak bisa disembuhkan. Namun hanya bisa dijarangkan frekuensi kekambuhannya dan diminimalisasi beratnya keluhan. Jadi, tak ada yang bisa dilakukan oleh orangtua kecuali menghindari faktor pencetus serta melakukan penanganan yang benar terhadap derita anak. Sebab pemberian obat-obatan terlalu banyak sangat tidak disarankan.

Hati-hati! Gejala alergi biasanya mirip dengan penyakit infeksi, sehingga jangan sampai ketika dibawa ke dokter anak diberi obat antibiotika!

Asma Pada Anak

Asma Pada Anak

Asma adalah salah satu gangguan pernapasan yang semakin banyak ditemukan pada anak-anak, terutama yang tinggal di daerah perkotaan dan industri.

Anak-anak pengidap asma dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan gangguan psikologis Selain prestasi akademik di sekolah menurun akibat kurang konsentrasi belajar karena kurangnya asupan oksigen ke jaringan otak, juga menyebabkan anak tergantung pada orang lain, kurang inisiatif dan dapat mengalami rendah diri.

Apakah asma itu ?

Asma pada anak adalah gangguan pernapasan yang disertai berbagai gejala hambatan aliran udara dalam saluran nafas paru berupa tarikan napas pendek-pendek dan serangan batuk berulang,

Pola penurunan asma

Penyakit asma tidak menular, namun penyakit ini dapat diturunkan karena merupakan salah satu perwujudan alergi . Setiap bayi yang baru lahir dari orang tua yang mempunyai riwayat keturunan asma kemungkinan besar akan mengalami asma di kemudian hari. Jika salah satu dari orang tua memiliki gejala asma, sebaiknya sejak masa kehamilan, kondisi ini dikonsultasikan.

Gejala asma

Asma ditandai gejala sesak napas, napas berbunyi dan batuk akibat penyempitan saluran napas. Penyempitan ini menimbulkan bunyi mengi ("ngik") pada saat bernapas, terutama pada saat buang napas (ekspirasi memanjang). Pada kasus ringan, bunyi hanya dapat didengar dengan stetoskop oleh dokter tapi untuk serangan asma berat, bunyi dapat didengar saat menarik atau buang napas.

Faktor yang memicu asma

  1. Alergen. Alergen adalah faktor pemicu alergi, yang dapat membuat seseorang mengalami serangan asma. Alergen pemicu asma antara lain; tungau, debu rumah, bulu hewan peliharaan, serbuk sari tumbuhan, kecoa, spora jamur, atau jenis makanan tertentu.
  2. Faktor fisik. Kelelahan, emosi yang tidak stabil, radang saluran napas, polusi udara, asap, aroma dan perubahan cuaca seperti udara panas, dingin dan lembap.

Upaya pencegahan

Pencegahannya dapat dilakukan dengan dua metode, berdasarkan kondisi asma pada anak; yaitu pada anak yang asmanya belum bermanifestasi dan yang telah bermanifestasi.

Tindakan pencegahan pada anak yang belum bermanifestasi :

  1. Mencegah terjadinya kepekaan pada anak; walau faktor genetik adalah faktor penting, tetapi manifestasinya dipengaruhi faktor lingkungan.

  2. Hindari makanan-makanan yang mempunyai tingkat alergi tinggi baik pada ibu hamil dan yang menyusui maupun sang anak.

  3. Bagi orang tua terutama sang ibu dianjurkan untuk tidak merokok.

  4. Pemberian ASI eksklusif selama bayi untuk memberikan kekebalan dan efek imun pada anak.

  5. Hindari faktor pencetus, seperti alergi makanan, inhalan, bahan iritan, infeksi virus/bakterial.

  6. Hindari latihan fisik yang berat, perubahan cuaca dan emosi sebagai faktor pencetus.

Tindakan pencegahan pada anak yang sudah bermanifestasi :

  1. Hindari makanan yang mengandung soda, kacang-kacangan, minuman dingin/es dan goreng-gorengan.

  2. Hindari debu yang sering terdapat kasur dan bantal kapuk, selimut, lantai, karpet gordin, perabot rumah. Rajin-rajinlah membersihkan rumah agar debu menjauh.

  3. Hindari zat-zat yang mengiritasi seperti obat semprot rambut, minyak wangi, asap rokok, asap obat nyamuk , bau cat yang tajam, bau bahan kimia, udara yang tercemar,udara dan air dingin.

  4. Jika harus melakukan aktivitas fisik, sebaiknya melakukan pemanasan terlebih dahulu, dan jika perlu pemberian obat sebelum beraktivitas.

Radang Tenggoraan Pada Anak

Gangguan kesehatan ini cenderung sering dialami anak. Kerap dialami saat anak mengalami pilek.

Anak-anak balita lebih sering terserang radang tenggorokan, dibandingkan bayi.

Penyebab

Radang tenggorokan yang dialami anak-anak, seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri, sejenis bakteri, yang dikenal sebagai streptococcus, atau virus yang sama dengan virus penyebab pilek.


Gejala

  • Anak merasa sakit pada tenggorokan, dan Anda akan melihatnya sulit menelan
  • Demam
  • Jika Anda memeriksa rongga mulutnya, ujung tenggorokannya terlihat memerah dan amandelnya cenderung membengkak

Cara Mengatasi

  1. Pastikan anak minum banyak air.
  2. Berikan makanan empuk, agar anak mudah menelannya.
  3. Kompres dingin dahi anak jika suhunya meningkat, akibat demam.
  4. Jika sakit berlanjut lebih dari 2 hari, segera bawa anak ke dokter.



Berbahayakah Campak Bagi Balita

Berbahayakah Campak Bagi Si Kecil?

Campak merupakan penyakit yang tak asing lagi bagi para kaum ibu. Penyakit ini rentan menyerang bayi berumur lebih dari 1 tahun dan bayi yang tidak mendapatkan imunisasi.

Campak (Rubeola, Campak 9 hari, Measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.

Penyakit ini mudah menular dan berpotensi menyebabkan kematian bila ada komplikasi fatal yang biasanya ditemukan pada anak-anak dengan gizi buruk. Namun jika seseorang sudah pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

Apa penyebabnya?

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus campak golongan Paramyxovirus. Virus ini sangat menular terutama pada anak anak yang memiliki daya tahan tubuh yang buruk. Penderita bisa menularkan infeksi ini sejak awal masa prodromal, yaitu kurang lebih 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Penularan terjadi melalui percikan ludah dari batuk dan bersin yang masuk ke dalam tubuh melalui perantara udara. Kotoran tangan penderita campak juga bisa menularkan virus ini. Masa inkubasinya adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.


Gejala yang ditimbulkan?

Anak-anak yang menderita campak akan mengalami gejala seperti : demam, kecapaian, pilek, batuk, mata yang radang dan merah selama beberapa hari dan diikuti dengan ruam jerawat merah pada muka dan kemudian menyebar ke bagian tubuh. Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi.
Pada puncak penyakit, anak akan merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.

Komplikasi seperti apa yang menyebabkan kematian?

Waspadalah bila terjadi komplikasi pada penyakit ini, karena bisa menyebabkan kematian pada anak yang menderita campak. Komplikasi tersebut seperti : Infeksi telinga bagian tengah, infeksi saluran pernafasan bagian bawah (Bronkhitis), infeksi paru-paru (Pneumonia), radang otak (Encephalitis) serta penurunan jumlah trombosit (Trombositopenia) yang mengakibatkan pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan.

Untuk menghindari komplikasi, berilah nutrisi yang cukup pada buah hati Anda. Campak jarang berakibat serius bila anak sehat dan memiliki gizinya yang cukup.

Bagaimana bentuk pengobatannya?

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit campak Anak hanya memerlukan istirahat yang cukup dan berbaring di rumah, minimal 10 hari. Selain itu disarankan pula untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.

Bagaimana cara mencegah penularan?

Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah melakukan Imunisasi (MMR/ Mumps, Measles, Rubella ), yang disuntikkan pada bagian otot paha atau lengan atas. Suntikan pertama diberikan pada usia anak 12-15 bulan, sementara suntikan kedua diberikan saat anak menginjak usia 4-6 tahun.

Flu Singapura Mengancam Balita

Hati-hati, Flu Singapura Mengancam Si Kecil

Beberapa pekan ini, masyarakat dihantui dengan munculnya flu Singapura, setelah ditemukannya 8 kasus yang menyerang balita dan anak-anak di kota Depok.

Dalam dunia kedokteran, flu Singapura sebenarnya dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM).

Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ), Genus Enterovirus (non Polio).

Sebagaimana beberapa jenis influenza yang banyak dijumpai di Indonesia, flu singapura yang ditularkan melalui udara itu hanya menimbulkan kesakitan pada penderitanya. Namun bila tidak segera diatasi, maka dapat membahayakan.

Penyebab :

Penyebab HFMD adalah enterovirus secara umum, termasuk coxsackievirus A16, EV 71 dan echovirus.

Penularannya:

Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi pada musim panas. Biasanya penyakit ini menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun dan bahkan terkadang sampai usia 10 tahun.

Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui cairan hidung, air liur, dan tinja. Sementara penularan secara tidak langsung dapat terjadi melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Masa Inkubasinya sekitar 3 - 7 hari, dengan masa penularan terbesar pada minggu pertama sakit.


Gejala :

Anak-anak yang terserang penyakit ini, mula-mula akan mengalami demam tidak tinggi selama 2-3 hari, sakit di bagian leher (pharingitis), batuk, pilek, pegal-pegal, capek, tidak nafsu makan dan timbul sariawan,serta bercak merah di telapak tangan, lengan, kadang ditemukan juga di bagian kaki. Bila menyerang orang dewasa, biasanya tidak menimbulkan masalah serius. Orang dewasa justru menjadi pembawa virus.

Namun, perlu diwaspadai serangan flu singapura ini terhadap mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, seperti bayi di bawah usia satu tahun, anak-anak penderita asma, kelainan jantung bawaan, penderita yang sedang menjalani pengobatan kanker, penderita kencing manis, dan orang lanjut usia. Penderita harus segera di rawat rumah sakit bila mengalami muntah, diare, dehidrasi dan komplikasi.

Pencegahan :

Flu Singapura tidak berbahaya selama tidak menimbulkan infeksi sekunder. Layaknya penyakit flu lainnya, penyakit ini bisa sembuh asalkan penderita memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Untuk mencegah terinfeksi flu singapura, terutama bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, dianjurkan menghindari kontak dengan penderita.

Pencegahannya bisa dilakukan dengan meningkatkan kehigienisan/kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan sabun, menutup mulut dan hidung bila batuk dan bersin, serta tidak menggunakan secara bersama-sama alat-alat rumah tangga, seperti cangkir, sendok, garpu handuk, lap muka, sikat gigi dan pakaian, terutama sepatu dan kaus kaki.

Pengobatan yang diberikan kepada penderita flu singapura sebatas mengatasi gejala-gejala yang muncul, di antaranya mengatasi demam, batuk, dan pilek, mencegah agar tidak sampai terjadi kejang, beristirahat, mendapat asupan nutrisi yang cukup serta meningkatkan daya tahan tubuh penderita.

Anemia Dapat Mempengaruhi Kecerdasan si Kecil

Anemia Dapat Mempengaruhi Kecerdasan si Kecil

Anemia atau yang biasa disebut dengan penyakit kurang darah adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (HB) seseorang di bawah normal akibat kurangnya zat besi. Rendahnya kadar hemoglobin itu mempengaruhi kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh yang optimal. Pada orang dewasa, batas normal hemoglobin adalah 12 gr/dl, sementara pada anak berusia di atas 1 tahun hingga masa pubertas dikatakan mengalami anemia jika kadar hemoglobinnya kurang dari 11 g/dl.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, seperti perempuan yang sedang hamil dan menstruasi, para pekerja, mereka yang melakukan program diet, dan tak terkecuali bayi serta anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.


Penyebab

Penyebab anemia dapat bermacam-macam. Namun faktor utama penyebab anemia kekurangan zat besi adalah asupan besi yang tidak adekuat karena makanan yang kurang mengandung zat besi.

  • pada bayi baru lahir Anemia bisa terjadi akibat, kehilangan darah, penghancuran sel darah merah yang berlebihan atau gangguan pembentukan sel darah merah.
  • pada bayi yang terlahir prematur anemia biasanya disebabkan oleh hilangnya darah karena proses pemeriksaan darah yang dilakukan berulang untuk keperluan tes laboratorium atau juga karena berkurangnya pembentukan sel darah merah.
  • anemia juga bisa terjadi pada bayi berusia 3-6 bulan jika diberikan susu sapi atau susu formula yang tidak diperkaya dengan zat besi.
  • sedangkan pada anak-anak, anemia bisa diakibatkan infeksi cacing tambang, malaria, atau pun disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.

Gejala Anemia

Umumnya penderita anemia akan terlihat lemah, lesu, lunglai, letih, muka pucat, merasa kurang bergairah, mata berkunang-kunang, daya tahan tubuh menurun dan mengalami keringat dingin.

Sementara pada bayi yang mengalami anemia biasanya mengalami gejala :terlihat

  • Terlihat lebih rewel

  • Nafsu makan menurun

  • Kulit terlihat pucat

  • suhu tubuh kadang-kadang dingin

  • Mengalami penurunan daya tahan tubuhnya sehingga mudah jatuh sakit

Dampak

Anemia pada bayi, dampaknya baru bisa terlihat ketika anak memasuki usia pra sekolah dan usia sekolah. Mereka akan mengalami gangguan konsentrasi, memiliki daya ingat rendah, kemampuan memecahkan masalah rendah, gangguan perilaku, serta tingkat IQ yang lebih rendah. Sudah pasti ini akan mempengaruhi kecerdasan dan kemampuan fisiknya.

Pencegahan dan Penanganan

  • Pemeriksaan kadar zat besi pada bayi dan balita mulai umur enam bulan secara rutin
  • Tingkatkan pemberian ASI eksklusif
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, seperti buah-buahan segar dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C. Zat besi paling banyak terkandung dalam hati, daging sapi, telur, ikan, gandum, jagung, kentang, ubi jalar, talas, beras merah atau putih, ketan hitam, kacang-kacangan, kismis, tahu, dan kacang mete, kurma, apel, jambu, pepaya, belimbing, alpukat, nangka, salak, dan srikaya
  • Berikan zat besi tambahan pada penderita anemia karena kekurangan zat besi. Pemberian suplementasi besi dapat dipenuhi lewat susu formula maupun sereal yang mengandung besi (tron fortified milk formula dan iron fortified infant cereal). Pemberian diet serta suplementasi besi ini diberikan sejak bayi berusia 6 bulan, sedangkan pada bayi prematur dapat dimulai lebih cepat yaitu pada usia beberapa minggu karena kebutuhannya meningkat untuk pertumbuhan
  • Transfusi darah diberikan jika terjadi gejala anemia yang berat dimana kadar hemoglobin kurang dari 3 g/dl, atau kurang dari 6 g/dl dengan didapatkan tanda-tanda gagal jantung
  • Pola hidup bersih dan sehat, seperti membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun

BURSA Komputer Termurah : Duta Computer

PENTIUM III SECOND
INTEL Pentium 777 s/d 888 Mhz
MB.Asus. dll/ HDD 10 Giga, Ram 256 MB
Casing Tower, Monitor 17", Keyboard + Mouse Optic Baru
Bonus : Mouse Pad Bantal, Cover Computer, Stavolt, speker aktif
Harga : Rp 920.000


PENTIUM IV SECOND
INTEL Pentium 2.26 GHz
MB.HP/Asus/GigaByte/DL, LHDD 30 GB,DDR 512 MB
Casing Tower, Monitor 17", Keyboard + Mouse Optic Baru
Bonus : Mouse Pad Bantal, Cover Computer, Stavolt, speker aktif
Harga : Rp.1.350.000


PENTIUM IV BARU
INTEL Pentium 2.6 GHz
MB.Amptron/EXTREME, HDD 80 GB, DDR 2 1 Giga
Casing Tower,DVD RW LG/ SAMSUNG 24x, Monitor 15" Treq , Keyboard + Mouse Optic Baru
Bonus : Mouse Pad Bantal, Cover Computer, Stavolt, speker aktif
Harga : Rp.2.350.000


PENTIUM IV DULE CORE BARU
INTEL Pentium 2.6 GHz
MB.Amptron/EXTREME, HDD 250 GB, DDR 2 1 Giga
Casing Tower, DVD RW LG/ SAMSUNG 24x, Monitor 15" Treq , Keyboard + Mouse Optic Baru
Bonus : Mouse Pad Bantal, Cover Computer, Stavolt, speker aktif
Harga : Rp.2.900.00


Keterangan: Harga sewaktu- waktu dapat berubah

Duta Computer : Harga ok siap antar

Duta Computer : Pasang Biling Warnet 30 Ribu, Bergaransi

Tagihan Listrik

On-Line