Print halaman iniSINOPSIS DAN APRESISI SASTRA INDONESIA
I. SINOPSIS NOVEL
A.Identitas Novel
Judul : Keberanian Tak Terduga
Pengarang : Adi Suwignyo
Penerbit : PT (Persero) Penerbitan dan
Percetakan BALAI PUSTAKA
Tahun terbit : Cetakan pertama - 1993
Cetakan kedua - 1995
Cetakan ketiga - 1995
Cetakan keempat - 1996
Cetakan kelima - 1997
Cetakan keenam - 2001
Jumlah halaman : 96 halaman
B.Sinopsis
Hidup seorang laki-laki yang berada di sebuah desa,namanya Slamet.Dia memiliki keluarga yang hidupnya pas-pasan,dia memiliki ibu yang baik dan sebaliknya dia memiliki ayah yang tidak memperhatikannya.Ayahnya sering bermain judi/togel.Selain memiliki ibu yang baik,dia juga mempunyai teman yang baik,namanya Yudi.Mereka berdua selalu pulang bersama dari sekolah.
Namun,kegembiraan karena naik kelas enam dengan nilai bagus,tiba-tiba saja sirna.Betapa tidak ,karena ada hal yang membuat hati Selamet ciut ,yakni mengenaim buku paket yang sekaligus merupakan buku pegangan murid tidak mencukupi oleh karena itu Pak Wasis menyuruh muridnya membeli buku sendiri-sendiri.Terlebih lagi ibu Selamet tidak mampu membelikan Selamet buku,karena hasil bekerja ibunya pas-pasan.
Masalah Selamet terpecahkan setelah mendapat bantuan Mas Prapto,Mas Prapto mengajak Selamet untuk menjadi kernet clotnya untuk sementara menggantikan kernetnya Mas Prapto yang sedang sakit.Dari situlah Selamet mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membeli buku dan menghidupi keluarganya.
Sampai akhirnya Selamet dan Mas Prapto sama-sama bekerja sampai diluar kota karena didesa mereka sudah banyak clot yang bersaing untuk merebut penumpang.Tapi diluar kota mereka dibenci oleh salah satu pengemudi clot namanya Bedung,karena telah merebut lahan miliknya dan pengemudi lain yang sudah lama menetap disana dan sekaligus orang sana.
Tapi yang membenci Selamet dan Mas Prapto hanya Bedung ,sampai-sampai Bedung nekat mengambil bensin dari clotnya Selamet dan Mas Prapto agar clotnya tidak bisa berjalan,tapi aksi Bedung dipergoki oleh Selamet yang tengah bingung mencari Mas Prapto.
Selamet berteriak”maling-maling”sampai akhirnya para pengemudi clot disana datang ketempat asalnya suara dan segera mencari dan menyisir semua tepat disana,sampai akhirnya mereka kedapatan seorang yang memakai penutup kepala yang mencurigakan.Setelah dibuka tutup kepala tersebut,ternyata si Bedung.Setelah ditanya oleh salah satu pengemudi clot apakah benar bahwa Bedung benar-benar ingin mencuri bensin dari clotnya Selamet dan Mas Prapto.Setelah didesak oleh salah satu pengemudi clot,Bedung akhirnya mengaku bahwa dialah yang ingin mencuri bensin clotnya Selamet dan Mas Prapto.
Sambil tertunduk malu,Bedung mengulurkan tanganya kearah Mas Prapto dan dia berkata”To maafkan aku” Mas Prapto pun memaafkannya.Dan Bedung pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Sampai akhirnya Selamet dan Mas Prapto pulng kembali kedesa.Dan Selamet pun Bahagia bersama Keluarganya.
II. APRESIASI NOVEL
A.Unsur-unsur Intrinsik
1. Tema
-Tema Mayor (umum) oleh Fetriyan Nor Rahman => Karena novel berjudul ”Keberanian Tak Terduga” ini menceritakan tentang keberanian dan perjuangan seorang anak untuk dapat menghidupi keluarganya,karena ayahnya tidak mau membiyayai hidup kelu-arganya,karena uang hasil bekerja ayahnya,digunakan ayahnya untuk berjudi.
-Tema Mayor (umum) oleh Ferry Setiawan => Seorang anak yang bekerja keras demi menghidupi keluarganya.
-Tema Mayor (umum) oleh Istiqomah Wulansari => Perjuangan seorang anak dalam menghadapi ekonomi keluarganya.
-Tema Mayor (umum) oleh Nor Yani => Perjuangan seorang anak sekolah yang bekerja keras untuk bisa membeli buku sekolah karena ekonomi keluarga yang tidak memadai.
-Tema Mayor (umum) oleh Sri Ekowati => Perjuangan seorang anak dalam menghadapi ekonomi keluarganya.
2. Amanat
a.Amanat yang diperoleh Fetriyan Nor Rahman :
1) Janganlah putus asa karena masalah ekonomi yang kurang !
2) Janganlah kamu berjudi,karena judi itu haram hukumnya !
3) Janganlah kamu menghiraukan tamu yang sedang datang !
4) Janganlah berkelahi hanya soal ejekan dari teman !
5) Bersyukurlah dengan apa yang diberikan oleh Tuhan YME !
b.Amanat yang diperoleh Ferry Setiawan :
1) Jadilah anak yang berbakti kepada orang tua !
2) Janganlah tergantung kepada orang tua !
3) Janganlah membantah nasehat orangtua !
4) Jangan takut kepada orang lain jika kamu tidak bersalah !
5) Jangan menyesali apa yang telah terjadi !
c.Amanat yang diperoleh Istiqomah Wulansari :
1) Jadilah seorang anak yang mandiri !
2) Jadilah seorang anak yang selalu berjuang demi menggapai prestasi !
3) Tetaplah belajar walau buku pendamping siswa tidak mencukupi !
d.Amanat yang diperoleh Nor Yani :
1) Jangan berputus asa dalam menghadapi cobaan !
2) Kebenaran akan membawa kita kekehidupan yang lebih baik !
3) Janganlah takut pada orang yang mencurigakan !
e.Amanat yang diperoleh Sri Ekowati :
1) Jadilah anak yang mandiri dan berbakti kepada orang tua !
2) Janganlah malas belajar walaupun tidak ada buku pendamping siswa yang diberikan gurumu !
3) Janganlah mementingkan pekerjaan walaupun pekerjaan itu berharga bagi kamu dan keluarga kamu dari pada belajar !
3. Tokoh
a.Nama Tokoh : Slamet,Pak Wasis,Devi,Yudi,Rahayu,Mak Sumi,Pak Bejan,Bambang,Gento,
Mas Prapto,Pak Haji Tamsir,Sugeng,Erwin,Utari,Bony,Pak Ahmad,Jo,Yu Tun,Bedung.
b.Kedudukan Tokoh :
Tokoh Sentral : Selamet
Tokoh Sampingan : Pak Wasis,Mas Prapto,Pak H.Tamsir
Tokoh Pembantu : Devi,Yudi,Rahayu,Sugeng,Utari,Bony
Tokoh figuran : Mak Sumi,Pak Bejan,Bambang,Gento, Erwin, Pak Ahmad,Jo,Yu Tun,Bedung.
Tokoh Latar : Siswa-siswi SD Mardisiswa II
4. Penokohan
-Tokoh Selamet digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Selamet digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : pintar,sayang kepada keluarganya,dan pintar.
-Tokoh Mak Sumi digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Mak Sumi digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : sayang pada anaknya,bertanggung jawab,dan lemah lembut.
-Tokoh Pak Bejan digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Pak Bejan digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : suka berjudi,tidak bertanggung jawab kepada keluarga,dan selalu menang sendiri.
-Tokoh Mas Prapto digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Mas Prapto digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : baik hati,ramah,sopan,dan pengertian.
-Tokoh Bedung digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Bedung digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : pendendam,iri denki,suka berjudi,dan suka mencuri.
-Tokoh Yudi digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Yudi digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : setia kawan,baik hati,dan pengertian.
-Tokoh Bony digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Bony digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : iri hati,suka usil,dan sombong.
-Tokoh Pak H.Tamsir digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Pak H.Tamsir digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : baik,bijaksana,suka membantu,dan pengertian
5. Sudut pandang
Sudut pandang pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga (pencerita).
Karena novel “Keberanian Tak Terduga” ini menceritakan tentang pengalaman dan kehidupan sipencerita
6. Alur (plot) novel “Keberanian Tak Terduga”.
Paparan : Kegembiraan karena naik kelas enam dengan nilai bagus,tiba-tiba saja sirna.Betapa tidak karena ada hal yang membuat hati Selamet ciut,yakni mengenai buku paket yang sekaligus merupakan buku pegangan murid.
Permasalahan awal : Sewaktu Pak Wasis guru kelas enam,mengatakan bahwa buku pegangan murid tidak mencukupi.
Tikaian : Ibu Selamet tidak dapat membelikan Selamet buku,karena karena hasil kerja ibu Selamet pas-pasan,ditambah juga ayahnya yang suka berjudi.
Klimaks : Selamet bingung ,bagaimana dia harus membeli buku keperluan sekolahnya.
Leraian : Masalah Selamet terpecahkan karena bantuan Mas Prapto,karena Mas Prapto mengajak Selamet untuk menjadi kernet clotnya untuk sementara menggantikan kernetnya Mas Prapto yang sedang sakit.
Selesaian : Akhirnya ,Selamet dapat membeli buku-buku yang ia perlukan dengab uang hasil bekerja sebagai kernet clot.
7. Setting
Tempat dan waktu
-Pada waktu pagi hari di jalan raya.
-Pada waktu malam hari di tengah hutan.
-Pada waktu pagi hari di rumah Selamet.
-Pada waktu pagi hari di sekolahnya Selamet.
8. Panorama
Pemandangan disekitar pegunungan sangat indah dan masih alami,karena tempat tersebut jauh dari kota sehingga masih alami dan sangat sejuk.
9. Sasana
Setelah kami membaca novel ”Keberanian Tak Terduga” kami sangat sedih dan terharu karena perjuangan Selamet yang gigih dan tidak pernah berputus asa sehingga merubah kehidupannya menjadi lebih baik.
10. Gaya
-Gaya bahasa menurut Fetriyan Nor Rahman
Gaya bahasa yang digunakan mudah dimengerti,masuk akal/logis,menarik,dan sopan.
-Gaya bahasa menurut Ferry Setiawan
Gaya bahasa yang digunakan sangat menarik dan mudah untuk dipahami.
-Gaya bahasa menurut Istiqomah Wulansari
Gaya bahasa yang digunakan baik,mudah dimengerti,dan sopan.
-Gaya bahasa menurut Nor Yani
Gaya bahasa yang digunakan baik,baku,dan mudah dimengerti.
-Gaya bahasa menurut Sri Ekowati
Gaya bahasa yang digunakan baik,sopan,dan bahasanya dapat dimengerti pembaca.
B.Unsur-unsur Ekstrinsik
-Budaya
Budaya yang digunakan pada novel ”Keberanian Tak Terduga” ini menggunakan budaya Indonesia kedaerahan,karena dilihat dari kata-kata setiap tokoh rata-rata menggunakan bahasa daerah.
-Agama
Agama yang terkandung pada novel ”Keberanian Tak Terduga” ini terdapat satu agama yaitu agama islam,karena dilihat dari kelakuan dan perbuatan tokoh yang melakukan salah satu rukun islam yaitu sholat.
I. SINOPSIS NOVEL
A.Identitas Novel
Judul : Keberanian Tak Terduga
Pengarang : Adi Suwignyo
Penerbit : PT (Persero) Penerbitan dan
Percetakan BALAI PUSTAKA
Tahun terbit : Cetakan pertama - 1993
Cetakan kedua - 1995
Cetakan ketiga - 1995
Cetakan keempat - 1996
Cetakan kelima - 1997
Cetakan keenam - 2001
Jumlah halaman : 96 halaman
B.Sinopsis
Hidup seorang laki-laki yang berada di sebuah desa,namanya Slamet.Dia memiliki keluarga yang hidupnya pas-pasan,dia memiliki ibu yang baik dan sebaliknya dia memiliki ayah yang tidak memperhatikannya.Ayahnya sering bermain judi/togel.Selain memiliki ibu yang baik,dia juga mempunyai teman yang baik,namanya Yudi.Mereka berdua selalu pulang bersama dari sekolah.
Namun,kegembiraan karena naik kelas enam dengan nilai bagus,tiba-tiba saja sirna.Betapa tidak ,karena ada hal yang membuat hati Selamet ciut ,yakni mengenaim buku paket yang sekaligus merupakan buku pegangan murid tidak mencukupi oleh karena itu Pak Wasis menyuruh muridnya membeli buku sendiri-sendiri.Terlebih lagi ibu Selamet tidak mampu membelikan Selamet buku,karena hasil bekerja ibunya pas-pasan.
Masalah Selamet terpecahkan setelah mendapat bantuan Mas Prapto,Mas Prapto mengajak Selamet untuk menjadi kernet clotnya untuk sementara menggantikan kernetnya Mas Prapto yang sedang sakit.Dari situlah Selamet mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membeli buku dan menghidupi keluarganya.
Sampai akhirnya Selamet dan Mas Prapto sama-sama bekerja sampai diluar kota karena didesa mereka sudah banyak clot yang bersaing untuk merebut penumpang.Tapi diluar kota mereka dibenci oleh salah satu pengemudi clot namanya Bedung,karena telah merebut lahan miliknya dan pengemudi lain yang sudah lama menetap disana dan sekaligus orang sana.
Tapi yang membenci Selamet dan Mas Prapto hanya Bedung ,sampai-sampai Bedung nekat mengambil bensin dari clotnya Selamet dan Mas Prapto agar clotnya tidak bisa berjalan,tapi aksi Bedung dipergoki oleh Selamet yang tengah bingung mencari Mas Prapto.
Selamet berteriak”maling-maling”sampai akhirnya para pengemudi clot disana datang ketempat asalnya suara dan segera mencari dan menyisir semua tepat disana,sampai akhirnya mereka kedapatan seorang yang memakai penutup kepala yang mencurigakan.Setelah dibuka tutup kepala tersebut,ternyata si Bedung.Setelah ditanya oleh salah satu pengemudi clot apakah benar bahwa Bedung benar-benar ingin mencuri bensin dari clotnya Selamet dan Mas Prapto.Setelah didesak oleh salah satu pengemudi clot,Bedung akhirnya mengaku bahwa dialah yang ingin mencuri bensin clotnya Selamet dan Mas Prapto.
Sambil tertunduk malu,Bedung mengulurkan tanganya kearah Mas Prapto dan dia berkata”To maafkan aku” Mas Prapto pun memaafkannya.Dan Bedung pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Sampai akhirnya Selamet dan Mas Prapto pulng kembali kedesa.Dan Selamet pun Bahagia bersama Keluarganya.
II. APRESIASI NOVEL
A.Unsur-unsur Intrinsik
1. Tema
-Tema Mayor (umum) oleh Fetriyan Nor Rahman => Karena novel berjudul ”Keberanian Tak Terduga” ini menceritakan tentang keberanian dan perjuangan seorang anak untuk dapat menghidupi keluarganya,karena ayahnya tidak mau membiyayai hidup kelu-arganya,karena uang hasil bekerja ayahnya,digunakan ayahnya untuk berjudi.
-Tema Mayor (umum) oleh Ferry Setiawan => Seorang anak yang bekerja keras demi menghidupi keluarganya.
-Tema Mayor (umum) oleh Istiqomah Wulansari => Perjuangan seorang anak dalam menghadapi ekonomi keluarganya.
-Tema Mayor (umum) oleh Nor Yani => Perjuangan seorang anak sekolah yang bekerja keras untuk bisa membeli buku sekolah karena ekonomi keluarga yang tidak memadai.
-Tema Mayor (umum) oleh Sri Ekowati => Perjuangan seorang anak dalam menghadapi ekonomi keluarganya.
2. Amanat
a.Amanat yang diperoleh Fetriyan Nor Rahman :
1) Janganlah putus asa karena masalah ekonomi yang kurang !
2) Janganlah kamu berjudi,karena judi itu haram hukumnya !
3) Janganlah kamu menghiraukan tamu yang sedang datang !
4) Janganlah berkelahi hanya soal ejekan dari teman !
5) Bersyukurlah dengan apa yang diberikan oleh Tuhan YME !
b.Amanat yang diperoleh Ferry Setiawan :
1) Jadilah anak yang berbakti kepada orang tua !
2) Janganlah tergantung kepada orang tua !
3) Janganlah membantah nasehat orangtua !
4) Jangan takut kepada orang lain jika kamu tidak bersalah !
5) Jangan menyesali apa yang telah terjadi !
c.Amanat yang diperoleh Istiqomah Wulansari :
1) Jadilah seorang anak yang mandiri !
2) Jadilah seorang anak yang selalu berjuang demi menggapai prestasi !
3) Tetaplah belajar walau buku pendamping siswa tidak mencukupi !
d.Amanat yang diperoleh Nor Yani :
1) Jangan berputus asa dalam menghadapi cobaan !
2) Kebenaran akan membawa kita kekehidupan yang lebih baik !
3) Janganlah takut pada orang yang mencurigakan !
e.Amanat yang diperoleh Sri Ekowati :
1) Jadilah anak yang mandiri dan berbakti kepada orang tua !
2) Janganlah malas belajar walaupun tidak ada buku pendamping siswa yang diberikan gurumu !
3) Janganlah mementingkan pekerjaan walaupun pekerjaan itu berharga bagi kamu dan keluarga kamu dari pada belajar !
3. Tokoh
a.Nama Tokoh : Slamet,Pak Wasis,Devi,Yudi,Rahayu,Mak Sumi,Pak Bejan,Bambang,Gento,
Mas Prapto,Pak Haji Tamsir,Sugeng,Erwin,Utari,Bony,Pak Ahmad,Jo,Yu Tun,Bedung.
b.Kedudukan Tokoh :
Tokoh Sentral : Selamet
Tokoh Sampingan : Pak Wasis,Mas Prapto,Pak H.Tamsir
Tokoh Pembantu : Devi,Yudi,Rahayu,Sugeng,Utari,Bony
Tokoh figuran : Mak Sumi,Pak Bejan,Bambang,Gento, Erwin, Pak Ahmad,Jo,Yu Tun,Bedung.
Tokoh Latar : Siswa-siswi SD Mardisiswa II
4. Penokohan
-Tokoh Selamet digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Selamet digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : pintar,sayang kepada keluarganya,dan pintar.
-Tokoh Mak Sumi digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Mak Sumi digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : sayang pada anaknya,bertanggung jawab,dan lemah lembut.
-Tokoh Pak Bejan digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Pak Bejan digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : suka berjudi,tidak bertanggung jawab kepada keluarga,dan selalu menang sendiri.
-Tokoh Mas Prapto digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Mas Prapto digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : baik hati,ramah,sopan,dan pengertian.
-Tokoh Bedung digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Bedung digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : pendendam,iri denki,suka berjudi,dan suka mencuri.
-Tokoh Yudi digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Yudi digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : setia kawan,baik hati,dan pengertian.
-Tokoh Bony digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Bony digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : iri hati,suka usil,dan sombong.
-Tokoh Pak H.Tamsir digambarkan secara langsung,karena dalam memerankan tokoh Pak H.Tamsir digambarkan melalui kelakuannya.Yaitu : baik,bijaksana,suka membantu,dan pengertian
5. Sudut pandang
Sudut pandang pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga (pencerita).
Karena novel “Keberanian Tak Terduga” ini menceritakan tentang pengalaman dan kehidupan sipencerita
6. Alur (plot) novel “Keberanian Tak Terduga”.
Paparan : Kegembiraan karena naik kelas enam dengan nilai bagus,tiba-tiba saja sirna.Betapa tidak karena ada hal yang membuat hati Selamet ciut,yakni mengenai buku paket yang sekaligus merupakan buku pegangan murid.
Permasalahan awal : Sewaktu Pak Wasis guru kelas enam,mengatakan bahwa buku pegangan murid tidak mencukupi.
Tikaian : Ibu Selamet tidak dapat membelikan Selamet buku,karena karena hasil kerja ibu Selamet pas-pasan,ditambah juga ayahnya yang suka berjudi.
Klimaks : Selamet bingung ,bagaimana dia harus membeli buku keperluan sekolahnya.
Leraian : Masalah Selamet terpecahkan karena bantuan Mas Prapto,karena Mas Prapto mengajak Selamet untuk menjadi kernet clotnya untuk sementara menggantikan kernetnya Mas Prapto yang sedang sakit.
Selesaian : Akhirnya ,Selamet dapat membeli buku-buku yang ia perlukan dengab uang hasil bekerja sebagai kernet clot.
7. Setting
Tempat dan waktu
-Pada waktu pagi hari di jalan raya.
-Pada waktu malam hari di tengah hutan.
-Pada waktu pagi hari di rumah Selamet.
-Pada waktu pagi hari di sekolahnya Selamet.
8. Panorama
Pemandangan disekitar pegunungan sangat indah dan masih alami,karena tempat tersebut jauh dari kota sehingga masih alami dan sangat sejuk.
9. Sasana
Setelah kami membaca novel ”Keberanian Tak Terduga” kami sangat sedih dan terharu karena perjuangan Selamet yang gigih dan tidak pernah berputus asa sehingga merubah kehidupannya menjadi lebih baik.
10. Gaya
-Gaya bahasa menurut Fetriyan Nor Rahman
Gaya bahasa yang digunakan mudah dimengerti,masuk akal/logis,menarik,dan sopan.
-Gaya bahasa menurut Ferry Setiawan
Gaya bahasa yang digunakan sangat menarik dan mudah untuk dipahami.
-Gaya bahasa menurut Istiqomah Wulansari
Gaya bahasa yang digunakan baik,mudah dimengerti,dan sopan.
-Gaya bahasa menurut Nor Yani
Gaya bahasa yang digunakan baik,baku,dan mudah dimengerti.
-Gaya bahasa menurut Sri Ekowati
Gaya bahasa yang digunakan baik,sopan,dan bahasanya dapat dimengerti pembaca.
B.Unsur-unsur Ekstrinsik
-Budaya
Budaya yang digunakan pada novel ”Keberanian Tak Terduga” ini menggunakan budaya Indonesia kedaerahan,karena dilihat dari kata-kata setiap tokoh rata-rata menggunakan bahasa daerah.
-Agama
Agama yang terkandung pada novel ”Keberanian Tak Terduga” ini terdapat satu agama yaitu agama islam,karena dilihat dari kelakuan dan perbuatan tokoh yang melakukan salah satu rukun islam yaitu sholat.
