Cari Data

Jumat, 23 Januari 2004

Sistem Koloid

1. SISTEM DISPERS

A. Dispersi kasar (suspensi)
: partikel zat yang didispersikan berukuran lebih besar dari 100 nm.
B. Dispersi koloid
: partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1 nm - 100 nm.
C. Dispersi molekuler (larutan sejati)
: partikel zat yang didispersikan berukuran lebih kecil dari 1 nm.

Sistem koloid pada hakekatnya terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi.
Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.


2. JENIS KOLOID

Sistem koloid digolongkan berdasarkan pada jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya.

- koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut sol.
- koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi.
- koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih.


3. Sifat-sifat khas koloid meliputi :

a. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.

b. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.


Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena
permukaannya menyerap ion H+



Koloid As2S3 bermuatan negatif karena
permukaannya menyerap ion S2-

c. Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain.
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).
Contoh :
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2.

d. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.

e. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan.
Koloid Liofil: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya.
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat
Koloid Liofob: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya.
Contoh: sol belerang, sol emas.


4. ELEKTROFERESIS
Elektroferesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda.
Elektrotoresis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan partikel koloid. Jika partikel koloid berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan jika partikel koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif.
Prinsip elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat Cottrell.

5. DIALISIS
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada permukaannya.Pada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabel.


6. Pembuatan Sistem Koloid

A.Cara Kondensasi
Cara kondensasi termasuk cara kimia.

kondensasi
Prinsip : Partikel Molekular --------------> Partikel Koloid

Reaksi kimia untuk menghasilkan koloid meliputi :
1. Reaksi Redoks
2 H2S(g) + SO2(aq) ® 3 S(s) + 2 H2O(l)

2. Reaksi Hidrolisis
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) ® Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)

3. Reaksi Substitusi
2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(g) ® As2S3(s) + 6 H2O(l)

4. Reaksi Penggaraman
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat
membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer.
AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) ® AgCl(s) + NaNO3(aq) (encer)


B. Cara Dispersi

Prinsip : Partikel Besar ----------------> Partikel Koloid

Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara kimia:
1. Cara Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan
dengan cara penggerusan atau penggilingan.

2. Cara Busur Bredig
Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.

3. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari
suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3

BURSA Komputer Termurah : Duta Computer

PENTIUM III SECOND
INTEL Pentium 777 s/d 888 Mhz
MB.Asus. dll/ HDD 10 Giga, Ram 256 MB
Casing Tower, Monitor 17", Keyboard + Mouse Optic Baru
Bonus : Mouse Pad Bantal, Cover Computer, Stavolt, speker aktif
Harga : Rp 920.000


PENTIUM IV SECOND
INTEL Pentium 2.26 GHz
MB.HP/Asus/GigaByte/DL, LHDD 30 GB,DDR 512 MB
Casing Tower, Monitor 17", Keyboard + Mouse Optic Baru
Bonus : Mouse Pad Bantal, Cover Computer, Stavolt, speker aktif
Harga : Rp.1.350.000


PENTIUM IV BARU
INTEL Pentium 2.6 GHz
MB.Amptron/EXTREME, HDD 80 GB, DDR 2 1 Giga
Casing Tower,DVD RW LG/ SAMSUNG 24x, Monitor 15" Treq , Keyboard + Mouse Optic Baru
Bonus : Mouse Pad Bantal, Cover Computer, Stavolt, speker aktif
Harga : Rp.2.350.000


PENTIUM IV DULE CORE BARU
INTEL Pentium 2.6 GHz
MB.Amptron/EXTREME, HDD 250 GB, DDR 2 1 Giga
Casing Tower, DVD RW LG/ SAMSUNG 24x, Monitor 15" Treq , Keyboard + Mouse Optic Baru
Bonus : Mouse Pad Bantal, Cover Computer, Stavolt, speker aktif
Harga : Rp.2.900.00


Keterangan: Harga sewaktu- waktu dapat berubah

Duta Computer : Harga ok siap antar

Duta Computer : Pasang Biling Warnet 30 Ribu, Bergaransi

Tagihan Listrik

On-Line